<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d5684595003711672539\x26blogName\x3dSevere+Acute+Sarcastic+Syndrome\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://sapu-sapu.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://sapu-sapu.blogspot.com/\x26vt\x3d275128673141338016', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Congratulation!

You have been astrayed to an obsessed girl's blog named Sapu!

Please flounder your stay.


Quick Facts

Sapu
17 y.o.
High School Student


See Through

Catherine Bana Aurora's 

Facebook Profile




Shout Up and Drive


ShoutMix chat widget


Outer Space














Old Cases

Juli 2008
September 2008
Oktober 2008
November 2008
Desember 2008
Januari 2009
Februari 2009
Maret 2009
April 2009
Mei 2009
Juni 2009
Juli 2009


Kitchen

Design and Code
Sapu

Image Upload
Photobucket

Blog Host
Blogger
Sabtu, Juli 26, 2008
Sumpe Lo?
Ini udah lama pengen gue posting tapi karena kesibukan gue yang amat sangat, akhirnya baru gue post sekarang.

Bermula dari tanggal 20 Juli, ketika gue di Hari Minggu yang cerah, mengantuk sampai men-teklak-tekluk-kan kepala mendengar kotbah pendeta di Gereja *kutuklah, gue ampe mimpi soalnya!* gue menunggu-nunggu pukul 10, tanpa bikin draft dulu di rumah, tanpa ngapa-ngapain. Pokoknya polos! Sempet ol sebentar di Y!M dan gue memasang status "menunggu regis IH dibuka". Dan pukul 10 lewat empat puluh menitan gue akhirnya me-regis chara baru gue.

Malamnya gue OL lagi di komputer namun hanya sebentar. Diusir oleh kakak yang mau min dan gue terpaksa musti OL di hape (terima kasih Tuhan dan bokap nyokap, Sony Ericcson s500i-nya gue cinta banget!) pake opera mini untuk repp surat dan OL lewat YMtiny. Seseorang meng-im gue dan bilang "selamat"!

Lho lho lho...

Sap: "Selamat apaan?"
Sig: "Best chara..."
Sap: "Emang udah di apdet?"
Sig: "Iya"

Ya~ha! Gue yang tanggal 19nya mantengin tu thread akhirnya segera meluncur ke tkp. Tertegun melihat nama chara gue yang nista bin aneh terpampang di sana. Hati serasa mau melonjak, tubuh serasa mau melompat-lompat kesenengan. Ah, begitulah pokoknya, gue menyelamati juga orang yang im gue karena dia juga best chara juga. Hohoho~

Perasaan gue seneng banget. Padahal tu chara namanya aja udah ngaco. Reno dari Final Fantasy Advent Children, Pedrovski dari 'pedro' (tau ah, asal ambil aja) dan 'vski' (asal nambah-nambahin biar kelihatan kek orang Rusia) dan Bloomberg (dari campuran nama-nama penyumbang terbesar di dunia untuk orang tak mampu, belakangan gue baru tau kalo itu nama stasiun TV luar). Kadang OOC (Out Of Character) dan gimanaaa gitu. Gue maininnya sih enjoy (kebawa ke Real World), tapi yaaahh... menurut gue ngga pantes dapat best chara meski postingannya paling banyak se-murid tahun pertama (saingan sama Seara Marramon).

Gue terharu. Ternyata sebutan kakak gue buat gue kalo udah megang komputer dan buka IH, yaitu "Hati=hati loh Ket, bisa gila." ngga sia-sia. Apresiasi dari temen-temen Ih gue hargai, sangat. Dan gue makin cinta IH. Muah muahh!

Berikut gue tampilkan contoh postingan Reno yang sangat nista itu... Beserta badge 'best chara' yang membuat gue agak berat juga untuk posting hehehe :D Oh ya, namanya udah diubah dari yang Reno Pedrovski Bloomberg jadi Reno P. Bloomberg karena gue yang minta heheheh...

Label:



Hereby declared, 19.41.00. 0 Comments

Rabu, Juli 16, 2008
You'll never beat us!
Ya. Kau. Tak. Akan. Pernah. Mengalahkan. Kami.

Dalam bidang apa? Kami? Yeah, kami, yang gue maksud 'kami' adalah member ALAIJ*. Ngga ada yang bisa ngalahin pengalaman gue ini. You know what? Guess what?

Mari didaftar kegiatan anak kelas 2 normal di SMAN 8. Masuk, leha-leha sebentar, guru masuk, perkenalan, langsung belajar, dan heboh dengan bilingual-bilingual dan kroco-kroconya. Ya, mipa jd pake bahasa inggris sebagian. Satu kata dari gue, norak.

Dan yang lebih norak adalah... hei, bukankah udah gue bilang ga ada yang bisa ngalahin kami? Ya. Kami menang dalam hal noraknya. Sedikit depresi akibat liburan yang hanya dirasakan dua minggu, semester dua dimulai dengan teriakan melengking temen gue. Tidak hanya lima menit. Teriakan itu sahut menyahut sampai sekitar tiga puluh menit. Terdengar sampai ujung lorong. Keberisikan hanya karena suatu film (yang belum gue tonton, sial) Ah, sebodo. Gue pun ikutan melengking dengan nada yang lebih rendah. Suara upacara anak kelas satu pun tak terdengar. Betul-betul autis.

Yak, tapi bukan itu. Bukan hanya menang norak. Tapi menang mental juga. Biasanya, apa yang kau lakukan hari pertama sekolah setelah naik ke kelas dua? Mungkin tak jauh berbeda dengan kebiasaan anak kelas dua normal di SMAN 8 yang gue sebut tadi. Gue juga udah pernah ngerasain, waktu SMP. Merasa jago karena udah kakak kelas. Yaah, hal-hal standar macam itulah. Tapi pernahkah kau menghadapi minggu pertamamu dengan pe-er sampai halaman 71 dan mendapati temanmu sudah mengerjakan sampai halaman 95? Freak, eh? Miris memang, tapi gue udah terbiasa. Dibanting-banting dengan kenyataan nilaimu 72 padahal skbm 74 pun gue udah kebal. Menghadapi minggu ulangan dua minggu ke depan ini pun, gue udah mati rasa.

Mental, ya. Mental gue udah terlatih untuk menerima aja... Entah baik atau buruk. Yang pasti, selain temen-temen yang tak tergantikan, guru yang asyik dan kompeten, serta AC yang lebih dingin dari kelas reguler, membuat gue selalu merasa bersyukur masuk ke kelas yang gue bisa jadi apa adanya. Ngga pake topeng. Belajar menerima. Gue terima temen gue ngatain 'cunblay', 'gembul', dan gue juga bebas nyanyi-nyanyi pake suara keras, ketawa terpingkal-pingkal sama guru, sampai ngomong 'mau èè' pun udah ga malu-malu lagi. Hahaha. Yaah, walau minus ga ada yang manga-freak kek gue. But I am me when I'm with them. Love ya guys!

And you'll never beat us.

Mau coba?

Duh, ni keypad '2abc' udah retak coba! Spasì udah mandek. Batere bocor. Mantap. Dan udah malem. Hohoho~ end of the post.


((* ALAIJ: Axel 9ahoeLz Anak Ibu Joes dan Jelnita -- nama kelas axel '09))

Label:



Hereby declared, 00.02.00. 1 Comments

Sabtu, Juli 12, 2008
Etimologi Sapu
Bukan tentang kata 'sapu' yang benernya, bukaaan! Ini etimologi kenapa nick gue Sapu. Hohoho, ga penting sebenarnya, ah bodo amat lah.

Bermula dari temen gila gue saat SMP, Stella Anjani yang sangat suka dengan ikan sapu-sapu, sampai-sampai menyuruh gue memotret dengan hape 6600 gue saat ikan sapu-sapu di akuarium sekolah gue nemplok di kacanya, memperlihatkan mulutnya. Ya, gue agak geli melihatnya, tapi menurut saja. Foto ikan itu masih ada di salah satu folder komputer gue.

Kemudian dilanjutkan dengan keisengan gue membuat email, gue akhirnya memilih 'sapusapulucu' sebagai email iseng gue tersebut. Yeah, gue tinggal (baca: telantarkan) dan saat gue regis IH, gue memakai e-mail tersebut sebagai e-mail (aktivasi) dan sarana Y!M (sengaja gue pisahkan, malas kalo kecampur-campur gtu). Setelah berinteraksi cukup lama, dengan nick gue 'Sapunya Sapu-sapu', dan gue merasa nyaman dengan panggilan 'sapu' here I am!

Sapu. Broom. Yak, temen IH gue, dodolita, menyadarkan gue akan kemiripan gue dengan karakter di IH. Bloomberg, see? Broomgirl, that's me. Cute, eh? Gyahahahah.

Label:



Hereby declared, 00.02.00. 4 Comments

Jumat, Juli 11, 2008
Mom Said So...
Pacaran, oh yeah, pasti kau pernah tahu atau sekadar mendengar kata ini kan? Yak! Gue, sebagai cewek puber pun menginginkannya--dulu. Oh, dulu? Yeah, apa perlu diulang? D-u-l-u. Hei, hei, jangan salah, gue masih puber, tahu! Tapi, yah, mungkin sedang di puncak kesadaran, atau karena pengaruh keluarga, gue jadi dewasa sebelum waktunya? Oh, entahlah. Yang pasti saat ini gue sedang tak peduli. Why? Ya, ya, ketololan seorang Sapu akan gue jabarkan di sini.

My first love, itu tokoh komik, entah siapa, gue lupa, sampai kelas tiga smp pun gue tak dapat memalingkan muka dari tokoh-tokoh komik, freak, eh? Ya, memang. Pertama gue suka cowok asli itu... pas kelas tiga, di mana gue satu jemputan, sangat dekat kalau boleh dikata, apa daya cinta bertepuk sebelah tangan, sampai saat ini gue masih benci lagu 'Bila Aku Jatuh Cinta'-nya Nidji. Mau tes? Sini, siapkan perutmu untuk gue jotos. Masuk SMA gue mulai mencari pelarian, nemu, tapi tak sebaik yang dulu, gue berhenti suka hanya sekitar tiga bulan tanpa terjadi apa-apa.

Yak, satu yang sempat jadi kisah adalah yang terakhir. Paling, euh, entahlah. Obbliviate saja gue, mungkin lebih baik. Intinya gue yang suka cowok itu, dia responnya baik, dan begitulah, hubungan mengalir tanpa arah. Suatu ketika gue tanya 'who am I in your eyes' dan blablabla, secara sepihak gue menganggapnya sebagai pacar, entah dia menganggap gue apa. Pertama kali jalan, gue membohongi orang tua, makan (ngga dibayarin), ditraktir nonton, ke Starbucks (ngga dibayarin juga), dan pulang sendiri (asal anda tahu, gue pulang naik busway, nyasar ke blok M, naik mayasari bakti atau kopaja--gue lupa--dipalak lima ribu di sana, dan God's saved me, pulang dengan selamat.). Oke, ini baru pertama kali, begitu pikir gue, kegoblokan tingkat satu.

Kedua kali jalan, gue menunggu empat puluh menit, membohongi orang tua juga, of course, kutuk saja gue, gue terima. Makan bayar sendiri lagi. Kegoblokan tingkat dua, gue mau saja pulang sendiri, hampir bahaya. Daerah Jakarta pusat-selatan itu bukan daerah kekuasaan gue, jadi yaah, fortunately, God's saved me again. Jalan ketiga, bersamaan dengan gath regional forum, don't mind. Oh ya, dia memberi gue kalung. Saat pulang dia memberi tahu gue--lewat chat--bahwa rantai kalungnya dia ganti dengan tali sepatu. Oh entahlah, quite pathetic, gue cuma tertawa miris. Kegoblokan tingkat tiga.

Yang keempat adalah yang membuat gue merasa: gue cewek paling tolol sedunia. Ah, terserahlah mau bilang apa. Gue janjian dengan dia di sebuah toko buku dekat sekolah, gue hanya minta jemput di sekolah gue, dia bilang takut macet. Entah syaraf ngambek gue putus atau apa, gue mau saja sendiri ke sana. Menunggu di gramedia bak orang idiot, gue akhirnya bertemu, jalan sebentar, dan minum-minum di dunkin donut (guess what? Oh yeah, perfect, ga dibayarin). Yang membuat gue langsung ilfeel bukan itu, I'm not a kind of materialistic girl, no, not it. Dia bilang dia bawa supir, niat menjemput nyokapnya--masih lama. Gue memintanya mengantarkan ke rumah atau apalah (sekadar ke terminal kek), dia bilang dia parno, oh oke, terserahlah. Gue ditelpon ibu gue, tertangkap basah, yeah, sehingga harus cepat pulang. Begitu gue pamit pada dia, gue harus merengek untuk membuatnya berdiri. At least, if he care about me, dia bakal menemani gue sampai gue naik bus, ya kan? But no, dia cuma membukakan pintu dunkin dan dengan tenang duduk kembali. Hell. Gue sms 'gitu banget sih', dia jawab 'ga gitu juga sih'. Oh, great. Sempurna, kegoblokan tingkat empat.

Gue tahu tu orang emang cuek dari sananya, but hell, demi pantat kuali, gue merasa ditampar saat ibu dan ayah gue menceramahi gue. Yeah, gue sadar. Gue terlalu berharga untuk orang seperti itu. Terlalu pe-de? Oh bukan pe-de, gue hanya merasa tak ada untungnya berhubungan dengan dia. Gue tak menyalahkan orang itu, tentu saja, dia memberi pelajaran pada gue, mesti harus keki dan tertawa sambil meringis saat mengetik ini. Hubungan yang tidak jelas akan berakhir dengan tidak jelas juga. Like I care. Gue tak berinteraksi lagi dengan orang itu, sampai saat ini. Terserahlah. Sekarang sih, gue--lagi-lagi--jatuh cinta dengan tokoh komik. Pun gue tak peduli. I'm free like a snake. What ever.

Oh ya, kata-kata bijak dari kakak gue:

"Cowok kalau ngga nganterin ceweknya sampai rumah--sejauh apapun itu--langsung putusin aja!"

Great. That's it. Hahahah.

Label:



Hereby declared, 23.12.00. 2 Comments

Halo, dunia!
Oho! Setelah berpikir baik-baik (tepatnya kepengen punya blog sebagai diari online dengan serius setelah melihat punya orang-orang) akhirnya jadilah blog ini (setelah menelantarkan 4 atau 5 blog lainnya). Hope this will be the last and the best, eh?

Yak, perkenalkan, gue Sapu. Oh, anda tak kenal? Kata 'Kafu' mungkin bisa memberi pencerahan. Ah, tak tahu juga? 'Uchihakafu', 'laird-kafu', 'Sapunya Sapu-sapu', 'Broomgirl', 'PMnya Reno' atau apalah. Tak kenal juga? Tak masalah, makanya kenalan. Yap, gue global moderator yang sedang lari dari tanggung jawab (alhasil jadi member biasa) http://indoakatsuki.us komunitas anime dan manga yang cukup besar, gue sih gabung dari Februari 2007, di sela-sela ke-nggak-tahu-mau-ngapain-dengan-internet-unlimited-yang-baru-dipasang, forum yang paling aktif gue ikutin (kalo diitung bener-bener, sekitar 4400 post mungkin), mengalami suka-duka menggilai anime dan manga. Forum kedua yang lagi gue gandrungi adalah IH, http://www.indohoguearts.co.nr menjadi seorang member dengan karakter yang sedikit banyak memengaruhi gue saat ini (loh, kebalik?). Gue senang Bahasa Indonesia praktikal, jadi yah, seneng aja ber-role-play di forum yang memerhatikan tata tulis. Forum ketiga, hpi, http://harrypotterindonesia.com udah lama regis, posting kebanyakan di thread games, hasilnya bisa dilihat, postingan gue yang terakhir login 224, menjadi 23 saat login lagi. Tapi nggak terlalu miris, toh gue pernah mengalami yang lebih parah (kedip-kedip nista).

Oh oke, cukup tentang networld, mari ke realworld, nama asli... Catherine blablabla blablabla (tidak bijaksana mempublikasikan nama asli di dunia maya!), panggilan Cathy, Keket, Kafu, Sapu, perlu diingat gue lebih senang dipanggil Kafu atau Sapu daripada Cathy atau Keket. Mau protes? Anak akselerasi SMAN 8 Jakarta (jangan keburu serem, gue juga empot-empotan di kelas itu) yang tinggal di perumahan bersahaja dengan nama keren buatan kakak gue 'Peaceful Gate Island', terjemahkan sendiri hahaha. Bungsu dari tiga bersaudara, cewek sendiri pula, bisa anda bayangkan betapa orang tua gue menyayangi dan memanjakan gue, serta kakak gue memperlakukan gue. Merasa beruntung lahir di keluarga yang cukup aneh dan seru, membuat gue menjadi pribadi yang introvert (oh, please, bisakah kau curhat pada ibumu dan esoknya seluruh orang satu atap tahu isi curahan hatimu?), otak gue yang--ehem!--di atas rata-rata membuat orang tua berharap banyak pada gue. Keberatan? Tidak, tidak, gue menikmatinya. Menyenangkan, kau tahu?

Yak, cukup sekian postingan pembuka dari gue. Semoga blog ini tak terlantar, yeah?

Label:



Hereby declared, 22.13.00. 2 Comments